BLORA, NARASIRAKYATNEWS.COM – Setelah sempat memicu polemik dan sorotan publik. Atas pernyataan kontroversial Ketua Komisi D Subroto terkait peran TNI dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Melalui mediasi yang difasilitasi Bupati Blora Arief Rohman pada Rabu sore, 24/9/2025 DPRD, Kodim 0721/Blora, dan PEPABRI akhirnya mencapai titik damai dan sepakat menjaga kondusifitas daerah.
Bupati Arief Rohman menegaskan bahwa perbedaan pandangan harus dijadikan pembelajaran agar Blora tetap aman.
“Alhamdulillah, sore hari ini kita mengadakan silaturahmi dan mediasi antara pihak DPRD, Kodim, dan PEPABRI. Kita sepakat harus saling menjaga agar Blora tetap kondusif,” tegas Arief di ruangannya.
Arief juga menekankan bahwa Program MBG merupakan prioritas nasional yang harus didukung bersama.
“Kami sudah membentuk Satgas dan legislatif sebagai fungsi pengawasan tentunya kita hargai,” jelasnya.
Bersamaan itu, Ketua DPRD Blora, Mustopa, menyampaikan apresiasi atas kesempatan klarifikasi tersebut.
“Alhamdulillah kita bisa bersama dengan Pak Dandim, Bupati Blora dan PEPABRI kaitannya dengan klarifikasi kemarin,” ungkapnya.
“Intinya, apabila kemarin ada kesalahpahaman terkait kometar apapun kita luruskan. Mari bersama – sama kita memiliki tujuan untuk membangun Blora kedepan agar lebih kondusif,” tambahnya.
Menyikapi pernyataan kemarin, Ketua Komisi D DPRD Blora, Subroto, secara terbuka meminta maaf kepada Dandim Blora dan TNI.
“Kami sebagai warga sipil yang tidak memahami undang-undang TNI, sehingga ucapan kami mungkin tidak berkenan. Kami mohon maaf sebesar-besarnya, khususnya kepada TNI,” ungkapnya.
Subroto menambahkan, DPRD berkomitmen mengawal program nasional yang digagas Presiden demi masa depan.
“Harapan kami kedepan, anak – anak kami besok di Tahun 2045 menjadi anak – anak yang luar biasa penerus generasi kedepan,” tandasnya.
Sementara itu, Komandan Kodim 0721/Blora, Letkol Inf Agung Cahyono, menyambut positif klarifikasi tersebut.
“Kami dari pihak TNI tidak membenci siapapun. Hari ini sudah jelas, beliau meminta maaf atas kesalahpahaman ini. Ke depan, kita ingin bersama-sama menyukseskan program pemerintah pusat maupun daerah,” tegasnya.