Perbaikan Sekolah di Blora Terancam Terbengkalai

Salah satu sekolah di Blora plafonnya ambrol.
banner 120x600

BLORA, NARASIKYATNEWS.COM – Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Blora, Sandy Tresna Hadi, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengusulkan 150 sekolah untuk mendapatkan anggaran perbaikan.

Dari jumlah itu, sebanyak 83 sekolah telah diaprprov pada Agustus 2024, yang terdiri dari 69 SD, 13 SMP, dan 1 PAUD.

“Pada Agustus 2024 lalu sudah muncul sekolah yang di-approve atau diterima dan dipertimbangkan. Jadi dari 150 ada 83 sekolah yang diterima dan diusulkan,” katanya.

Namun, lanjut Sandy perubahan kebijakan di tingkat pusat membuat anggaran DAK ditarik dan pengelolaannya dialihkan ke Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Akibatnya, dana tersebut tidak masuk ke kas daerah dan hingga kini belum ada kejelasan terkait tindak lanjut pembangunan sekolah yang telah diusulkan.

“Tahun-tahun sebelumnya, pada Desember biasanya sudah ada kejelasan nama sekolah dan besaran anggaran. Namun karena ada perubahan ini, sekarang semuanya tak jelas. Proses usulan berhenti pada Agustus tahun lalu,” tambahnya.

Disampaikan Sandy, berdasarkan hasil survei pada 2024, masih terdapat 381 ruang kelas di ratusan sekolah yang mengalami kerusakan berat.

Selain itu, terdapat 48 ruang guru, 22 perpustakaan, 6 laboratorium, 42 toilet, dan 9 UKS yang juga dalam kondisi memprihatinkan.

“Dengan tidak adanya DAK, dampaknya sangat signifikan. DAK ini andalan kami untuk memperbaiki sarana dan prasarana sekolah. Bertahun-tahun, dari DAK kami mendapatkan puluhan miliar rupiah,” ungkapnya.

Menurut Sandy, satu-satunya sumber pendanaan untuk perbaikan sekolah hanya mengandalkan Dana Alokasi Umum (DAU) dan bantuan dari provinsi (Banprov).

“Karena ini kebijakan pusat, kami hanya bisa menerima dan tidak bisa berbuat banyak. Dampaknya tentu sangat berpengaruh terhadap target perbaikan sekolah yang telah direncanakan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *